mJHEzxukdj31fhzMIHmiGai4Yfakiv2Yjgl83GlR
Bookmark

Lunturnya Kebiasaan Anak-anak di Sekitar Pinggiran Sungai Bengawan Solo

Dok. Pemandangan di sekitar pinggiran Sungai Bengawan Solo

Arusgiri.com- Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa. Membentang dari Pegunungan Sewu di Barat Daya Surakarta dan berakhir di Laut Jawa Utara Surabaya. Banyak kisah menarik yang dapat terjadi di area Sungai Bengawan Solo serta dampak yang diperoleh oleh masyarakat sekitarnya.

Salah satu daerah yang memperoleh manfaat dari adanya Sungai Bengawan Solo ini yaitu masyarakat pinggiran sungai yang berada di Desa Kendalrejo Kecamatan Soko Kabupaten Tuban. Manfaat yang diperoleh masyarakat sekitar bermacam-macam antara lain; mencuci, mandi, memancing, bahkan memperoleh sumber perairan bagi area persawahan.

Namun, yang menjadi persoalan yaitu pada zaman kini kegiatan anak-anak yang sering mandi di Sungai Bengawan Solo perlahan mulai hilang. Tak lagi ditemukan atau dilihat anak-anak yang mandi di Sungai Bengawan Solo. Jangankan untuk mandi, bahkan untuk bermain-main di sekitar sungai saja tidak lagi ditemukan.

Berbeda pada zaman dahulu ketika banyak anak-anak yang bermain di sekitar Sungai Bengawan Solo seperti bermain layangan, mencari kerang atau masyarakat sekitar Desa Kendalrejo sering menyebutnya dengan kata 'bukur'. Yaitu sejenis kerang berukuran kecil dan berwarna kuning yang dapat ditemukan sekitar area Sungai Bengawan Solo. Biasanya bukur tersebut diolah menjadi makanan. Tak jarang, pada sore hari juga banyak ditemukan anak-anak yang mandi di area Sungai Bengawan Solo.

Dok. Tampak sebuah perahu dan orang sedang mencari ikan

Ketika penulis melakukan survei lokasi yang dilakukan pada hari Sabtu (13/07/2024), sekitar pukul 16.20 WIB hingga pukul 17.25 WIB. Selama rentang waktu tersebut tidak ditemukan sama sekali anak-anak yang mandi di area Sungai Bengawan Solo, bahkan untuk bermain-main saja tidak ada. Hanya tampak orang dewasa yang sedang berenang mencari ikan serta seseorang yang sedang memancing.

Dok. Seseorang tengah mengambil air dalam baskom

Selain itu hanya tampak orang yang sedang mengambil air untuk pengairan area pertaniannya. Memang banyak masyarakat sekitar pinggiran Sungai Bengawan Solo yang memanfaatkan lahannya untuk dijadikan sebagai area pertanian maupun area perkebunan. Masyarakat memanfaatkan lahannya untuk ditanami padi maupun jagung.

Dengan adanya Sungai Bengawan Solo sendiri, kegiatan perairan untuk pertanian masyarakat sekitar dapat teratasi dengan mudah. Sebab lokasinya yang berdekatan dengan Sungai Bengawan Solo, membuat masyarakat sekitar tak perlu pusing bila mengalami musim kemarau.

Terdapat pula perahu penyeberangan yang banyak digunakan oleh masyarakat sekitar untuk melakukan penyeberangan dari sisi tepi yang berbeda Sungai Bengawan Solo. Entah itu menggunakan sepeda motor maupun membawa barang-barang berat lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan masyarakat sekitar, karena lokasinya yang lumayan jauh bila harus melawati jembatan. Cukup dengan membayar Rp 3.000 sudah dapat melakukan penyeberangan naik perahu yang telah disediakan oleh jasa penyedia perahu.

Menurut pandangan penulis yang juga merupakan salah satu masyarakat sekitar, kondisi dimana anak-anak yang sedang bermain, sudah tak lagi dapat ditemukan di sekitar area Sungai Bengawan Solo akibat semakin berkembangnya teknologi, sehingga membuat minat para anak-anak pada zaman dahulu dengan sekarang cenderung berbeda.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat anak-anak pada saat ini lebih cenderung untuk sekadar bermain smartphone. Tentunya hal tersebut membuat kebiasaan yang sering dilakukan oleh anak-anak pada zaman dahulu sudah tak lagi dilakukan pada zaman sekarang.

Sementara menurut pemaparan inisial FA salah satu Masyarakat sekitar Sungai Bengawan Solo sekaligus seorang Guru pada salah satu MI di daerah tersebut menjelaskan bahwa peran orang tua juga andil dalam pengaruhnya. “Faktor orang tua tentunya juga sangat berpengaruh dalam hal ini.” Tutur Pria berusia 25 tahun itu.

Menurutnya, orang tua yang melarang anak-anaknya untuk bermain di sekitar area sungai memiliki alasannya sendiri-sendiri, salah satunya yaitu bahaya akan keselamatan karena dapat menyebabkan risiko tenggelam di aliran Sungai Bengawan Solo.

“Beberapa orang tua anak zaman sekarang lebih memperingatkan anak mereka bahaya yang akan terjadi bila bermain-main di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo. Salah satunya seperti bahaya yang dapat menimbulkan tenggelam.” Sambungnya.

Tentunya hal ini membuat beberapa aktivitas anak-anak yang dulu sering bermain di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo, perlahan mulai luntur dan sudah hampir jarang dijumpai. Dalam hal ini kita tidak bisa menyalahkan keadaan atau kondisi. Karena pada dasarnya perubahan dan minat setiap orang tentu akan berubah-ubah seiring perkembangan waktu dan zaman.

Jika kita melihat pada saat ini, aktivitas di sekitar Sungai Bengawan Solo lebih sering dilakukan oleh orang dewasa, seperti mencari ikan atau sekadar kebutuhan naik perahu untuk penyeberangan.

Jadi, walaupun aktivitas anak-anak yang dulu sudah tidak lagi atau jarang ditemukan pada saat ini, setidaknya masyarakat sekitar sudah berusaha dalam menjaga kelestarian area Sungai Bengawan Solo agar tetap terjaga dari segala pencemaran. Karena adanya sungai tersebut, sungguh sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, salah satunya Desa Kendalrejo yang membutuhkan.



Penulis: Eka Pradana Kusuma (Mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah Unugiri).













0

Posting Komentar