mJHEzxukdj31fhzMIHmiGai4Yfakiv2Yjgl83GlR
Bookmark

Respon Presiden Terpilih BEM Unugiri, Wahyu Jayanam Terkait Logo Baru BEM yang Dianggap Kontroversial

Ilustrasi: Tim Redaksi

Arusgiri.com, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) memposting logo baru BEM di akun Instagram @bemkm_unugiri pada Selasa (5/11). Selain logo, postingan tersebut juga berisi nama Kabinet Memayu Hayuning Bawono (jika sesuai kaidah kepenulisan Bawana), periode jabatan tahun 2024-2025 dengan foto presiden serta wakil presiden BEM terpilih di kedua sisinya.

Postingan tersebut mendapatkan berbagai macam komentar kontra hingga 700 lebih sebelum hilang dari beranda Instagram pada Rabu (6/11). 

"Mosok cah organisasi gak iso nggawe jeneng kanggo kabinete. Piye lek mosok kudu digawekno iki," tulis akun @na*******bng_ yang jika diartikan dalam Bahasa Indonesia menjadi "Masa iya anak organisasi tidak bisa membuat nama untuk kabinetnya. Gimana, apa harus dibuatkan, nih."

Komentar lainnya juga dilontarkan oleh Mr. X melalui postingan story WhatsApp (WA).

"Sangat disayangkan, tempat untuk menerima dan meneruskan aspirasi merubah dirinya menjadi berwarna lain. Entah hanya asumsi belaka atau memang sepenuhnya yang tak terlihat itu, yang seperti ini? Apa yang mereka inginkan? Apa yang mereka tanamkan? Atau masih adakah bibit-bibit tekad untuk memulihkan apa yang seharusnya mereka lakukan. Napak tilas bukan hanya menjajaki apa yang baik untuk diadopsi, namun juga untuk kesalahan, kekeliruan, dan kekurangan mana yang perlu untuk diantisipasi. Bagaimana bisa, seseorang yang berniat baik tapi masih memiliki embel-embel bayangan besar di belakangnya? Sebenarnya tak ada masalah dengan apa latar belakang yang membentuk dirimu, toh itu juga sudah jadi satu pada dirimu kan? Seharusnya kau lebih tahu ke mana lagi jalan yang perlu kau lakukan untuk saat ini, bukan malah memaksakan apa yang kau terima dengan mentah-mentah. Bukankah relasi dapat membuat seseorang melunakkan pikirnya sejenak, untuk sekedar menyadari 'apa yang ingin dilakukan' bukankah seperti itu? Semakin ke sini dilihat dari tempatku berdiri. Relasi yang kau katakan hanya untuk lingkaran kamu saja bukan untuk memberi manfaat pada setiap orang yang kau temui atau kau naungi," tulis Mr. X.

Logo dan nama kabinet BEM dianggap kontroversial sebab mirip dengan salah satu organisasi pencak silat. Hal tersebut seperti pernyataan salah satu komentar di postingan meme logo BEM yang diunggah @infounugiri pada Rabu (6/11).

"TERATE abiesssss," ketik akun @s******l_i**d.

Demi mendapat kejelasan postingan tersebut, tim redaksi LPM Arusgiri mencoba menghubungi Wahyu Jayanam selaku Presiden terpilih BEM Unugiri 2024-2025 pada Rabu (6/11). Tim redaksi juga menghubungi Dika Bayu Saputra selaku Wakil Presiden karena Wahyu tidak memberikan konfirmasi. Namun, Dika juga tidak memberikan respon.

Selanjutnya, tim redaksi menghubungi Nimas Ajeng Erlianti selaku Sekretaris Jenderal untuk dimintai keterangan. Ajeng memberikan respon, tapi masih belum bisa dimintai keterangan.

"Mohon maaf ya, untuk saat ini tidak ada yang bisa saya ucapkan," balas Ajeng melalui pesan WhatsApp.

"Kejelasan bisa ditunggu dari pihak BEM U," pungkasnya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Siti Khalimatus Zahlia selaku Menteri Komunikasi dan Informasi, bahwa ia tidak tahu terkait pembuatan logo. 

"Aku nggak tahu apa-apa, nggak pegang instagramnya juga, aku ngeditnya nanti kalau habis pelantikan. Kalau sekarang aku belum disuruh ngedit," ujarnya melalui WA.

"Soal itu (pembuatan logo) saya juga nggak tahu," tambahnya.

Senada, menteri pendidikan, Nazilatur Rohmah, juga menyatakan bahwa pembuatan logo memang tidak melibatkan para menteri.
"Ngga je, malahan menterin Ne bagian editor ga tau nek wes enek logone, dikiro wi logo lawas malahan," paparnya melalui pesan Whatsapp yang jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi "Menteri bagian editor (Menteri Komunikasi dan Informasi) tidak tahu jika sudah ada logonya, ia mengira logo tersebut adalah logo lama."

Saat ditanya apakah para menteri tidak menanyakan hal tersebut pada presiden dan wakilnya, mereka mengaku grup BEM masih sepi.

"Urung enek si, nunggu pres mbe wapres klarifikasi soale, iki an drung enek pelantikan gawe pengurus e jadi jek membingungkan gitu,"
"Belum ada (tindakan), semua menunggu presiden dan wakil presiden memberikan klarifikasi. Ini kan juga belum ada pelantikan untuk pengurus, jadi masih membingungkan gitu," paparnya. 

Setelah 1x24 jam, Tim Redaksi mencoba menghubungi kembali Wahyu Jayanam pada hari ini Kamis (7/11). Wahyu memberikan respon bahwa pihak BEM belum bisa melakukan wawancara dan meminta untuk menunggu klarifikasi.

"Siang, Mbak, untuk sementara waktu belum bisa. Kami masih dalam proses memperbaiki keadaan, nanti akan tetap ada klarifikasi dari BEM, jadi ditunggu saja," ungkapnya melalui pesan WA.

"Karena logonya dinilai kontroversial, nanti akan tetap ada revisi nama sama logo BEM," pungkasnya.


Pewarta: Tim Redaksi 
Posting Komentar

Posting Komentar